Kawasan Yogyakarta sisi timur menjadi satu daerah yang memiliki cukup banyak destinasi bernuansa pedesaan.
Salah satunya kawasan Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman.
Selain dekat jalur menuju Candi Prambanan dan Ratu Boko, di Kecamatan Berbah tersebar destinasi seperti Lava Bantal, Candi Abang, Gua Jepang, Gua Sentono hingga Candi Klodangan.
Di balik melimpahnya destinasi di Berbah itu, ternyata masih ada potensi lain yang menarik untuk dieksplorasi.
Di kecamatan paling timur Kabupaten Sleman itu, banyak aktivitas budi daya ikan air tawar, di mana masyarakat juga bisa berbelanja langsung sambil menikmati suasana asri pedesaan.
Salah satu kelompok budi daya ikan terbesar di Berbah, yakni Kelompok Petani Ikan Tirta Mas.
Kolam-kolamnya bersebelahan dengan destinasi Lava Bantal atau persisnya area Ledok Peri, Dusun Tanjung Tirto Kelurahan Kalitirto Berbah Sleman.
“Dari objek wisata Lava Bantal dan sekitarnya itu, wisatawan bisa langsung ke sini untuk melihat atau berbelanja ikan langsung,” kata Ketua Kelompok Ikan Tirta Mas, Slamet Supriyanto, Jumat, 23 September 2022.
Slamet mengatakan kelompok budidaya perikanan yang dirintis sejak 2017 melalui bantuan dana bergulir perusahaan BUMN PT Reasuransi Indonesia Utama atau Indonesia Re itu, kini beranggotakan 30 petani ikan.
“Kami sekarang sudah mengelola 70 kolam ikan mulai nila, bawal, lele,” kata dia yang kelompoknya mengelola kolam untuk pembenihan dan pembesaran itu.
Dalam satu kali masa panen, kelompoknya bisa memperoleh sekitar 1 ton dan kebanyakan disuplai ke sejumlah restoran hingga desa-desa wisata di Yogyakarta.
“Kami sekarang sedang mengembangkan kawasan ini agar terintegrasi langsung dengan destinasi Lava Bantal sekaligus mengembangkan wahana arung jeram yang dekat Kali Opak yang dekat tempat ini,” kata Slamet.
“Dengan pengembangan kawasan ini sebagai desa wisata yang lengkap, harapan kami budi daya ikan ikut maju karena pasarnya jelas,” Slamet menambahkan.
Menurut Slamet, wisatawan yang datang membeli ikan bisa mendapatkan pengalaman menyenangkan seperti menangkap ikan langsung dengan jaring atau memberi makan ribuan ikan yang ada.
“Silakan dipilih jenis ikan yang akan ditangkap dan dibawa pulang, yang jelas stok ikan kami cukup banyak karena kami juga membesarkan benih-benihnya sendiri,” kata dia.
Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu mengatakan Kelompok Petani Ikan Tirta Mas Berbah itu merupakan satu dari 52 mitra binaan yang cukup berhasil mengelola secara baik bantuan dana bergulir dari kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
“Kelompok petani ikan Berbah ini awalnya mendapat bantuan dana bergulir Rp 500 juta dan dana itu terus berhasil dimanfaatkan sehingga dananya bisa terus berputar,” kata dia.
Menurut Benny, kelompok ikan Tirta Mas terhitung berhasil memanfaatkan dana bantuan untuk pengembangan budi daya ikan sehingga dipercaya sampai dua kali mendapat bantuan dana itu.
Salah satu yang tampak dengan berkembangnya kolam yang awalnya hanya berjumlah 30 kolam menjadi 70 kolam.
“Dana bergulir itu bisa diberikan lagi dengan syarat usaha yang dikembangkan berhasil, artinya kelompok petani di sini berhasil mengelola dana itu,” kata dia.