Sejatinya hari ini, Sabtu 27 Agustus 2022, sangat membahagiakan bagi Rika Kurnia Wati, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah.
Tak sekadar dia tergabung bersama 1.017 peserta wisuda luring pertama yang digelar UNS sejak era pandemi, tapi juga gelar cumlaude yang digenggamnya.
Dinyatakan lulus pada Februari, Rika meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,75.
Putri pasangan suami-istri, Suparna dan Sumarni, ini bahkan telah diterima bekerja.
Tapi momen hari ini telah melayang.
Rika meninggal karena sakit dua hari menjelang wisuda, Kamis, 25 Agustus 2022.
Hari itu, tepatnya sehari menjelang pelaksanaan gladi bersih wisuda, Rika mendadak jatuh sakit dan keluarga melarikannya ke rumah sakit.
Sayang Rika tak bisa diselamatkan dengan vonis dokter menyatakan dia menderita pendarahan lambung.
Rika dimakamkan pada Jumat lalu.
Kepergian Rika meninggalkan duka tak terkecuali bagi keluarga besar UNS Solo.
Hal itu disampaikan Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho kepada awak media seusai prosesi wisuda, Sabtu.
“Keluarga besar UNS menyampaikan rasa bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhumah,” kata Jamal.
Dalam wisuda tersebut, Jamal mengatakan ijazah diserahkan kepada keluarga yang diwakili oleh kakak Rika.
“Karena memang almarhumah sudah menyelesaikan semuanya, ujian sampai dengan pendaftaran wisuda, sehingga kami mengadakan prosesi penyerahan ijazahnya kepada ahli waris,” tutur Jamal.
Wisuda UNS periode IV 2022 pada hari ini merupakan kali pertama digelar sepenuhnya secara luring sejak pandemi Covid-19.
Prosesi wisuda UNS tersebut disemarakkan dengan aksi ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas di depan Gedung Rektorat menyambut para wisudawan dan wisudawati yang telah menuntaskan masa studinya hari itu.
Rektor UNS dan jajarannya sempat turun ke halaman gedung rektorat itu untuk bergabung dengan para mahasiswa dan turut menabuh genderang di tengah-tengah mahasiswanya.